Apa yang Harus Dilakukan Jika Seorang Anak Berbohong

duipee
Ketika anak-anak mengucapkan kata pertamanya, orang tua mulai menantikan hari-hari yang penuh dengan cerita akan cerita tentang dunia mereka yang berkembang pesat. Meskipun khayalan dan imajinasi adalah bagian penting dari perkembangan kognitif anak, apa yang harus dilakukan orang tua jika anak mereka mulai memberikan informasi yang salah? Inilah yang harus dilakukan jika anak Anda berbohong.

Munculnya Kebohongan pada Anak-anak



Kapan anak-anak mulai berbohong?


Sampai saat ini, masih sangat sedikit penelitian yang berfokus pada anak-anak dan kebohongan. Namun, sebuah laporan menyebutkan bahwa mulai usia 42 bulan, anak-anak semakin mampu menceritakan kebohongan dalam berbagai skenario sosial.
Laporan yang sama juga menjelaskan studi menarik yang membuktikan bahwa anak-anak yang masih sangat kecil dapat berbohong, tetapi kebanyakan tidak dapat mempertahankan kebohongan.

Dalam studi tersebut, para peneliti mengundang 65 partisipan berusia 2 sampai 3 tahun. Anak-anak diminta untuk tidak mengintip mainan saat para peneliti tidak melihat. Sebagian besar anak (80%) tergoda dan mengintip mainan tersebut.

Ketika ditanya apakah mereka mengintip, sebagian besar anak usia 2 tahun mengaku, tetapi peserta yang lebih tua menyangkal dan dengan demikian mereka berbohong.
Ketika para peneliti mendesak dengan pertanyaan lanjutan, anak-anak yang menyangkal mengintip mainan tidak bisa menahan kebohongan mereka dan malah berpura-pura tidak tahu tentang mainan tersebut.

Bagaimana Menghadapi Anak yang Berbohong


Jangan langsung marah
Jika Anda mengetahui si kecil berbohong, tip pertama adalah jangan langsung marah. Para ahli mengatakan orang tua harus berpikir bahwa anak-anak akan berbohong pada suatu saat dan melihatnya sebagai kesempatan untuk "membangun keterampilan."

Saat Anda mengetahui mereka berbohong, cobalah cari tahu apa yang membuat mereka berpikir bahwa berbohong adalah satu-satunya pilihan. Dari sana, Anda dapat memeriksa apakah mereka membutuhkan dukungan untuk mengembangkan keterampilan khusus (sosial, komunikasi, kognitif, atau pemecahan masalah).

Contoh kasus: seorang anak yang berbohong tentang nilai mereka, menunjukkan bahwa mereka merasa malu. Apakah mereka membutuhkan bantuan akademis? Apakah mereka khawatir Anda akan marah?

Jika Anda menghindari kemarahan, Anda dapat mengubah situasi ini menjadi peluang untuk membangun kepercayaan anak Anda kepada Anda.


Pahami alasan kebohongan itu
Hal berikutnya yang harus dilakukan jika seorang anak berbohong adalah memahami mengapa dia melakukannya. Dan untuk melakukan itu, Anda perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia mereka, situasinya dan seberapa sering mereka berbohong.

Para ahli mengatakan anak-anak berbohong karena mereka:
  • Tidak ingin mendapat masalah; karenanya mereka "menutupi".
  • Ingin membuat cerita mereka lebih seru.
  • Masih tidak bisa membedakan antara apa yang nyata dan fantasi (umum terjadi pada anak-anak yang sangat muda).
  • Ingin membujuk Anda untuk memberikan sesuatu yang mereka inginkan ("Di rumah, ibu memberi saya dua kue.")
  • Membuat diri mereka terlihat lebih baik.
  • Ingin mendapat perhatian.
  • Tidak ingin menyakiti perasaan seseorang.
  • Penasaran dengan tanggapan Anda.

Tanggapi dengan tepat dan dengan fakta
Setelah mengetahui alasan mengapa seorang anak berbohong, para ahli mengatakan Anda perlu merespons dengan tepat.

Misalnya, balita yang berbohong tidak berusaha menipu. Mereka mungkin hanya melihat Anda kesal dan ingin memperbaiki keadaan, jadi mereka tidak mengatakan yang sebenarnya.

Ketika Anda menangkap basah mereka, ingatlah untuk menanggapi dengan fakta.

Jika Anda yakin imajinasi mereka semakin liar, bantu mereka membedakan antara fantasi dan kenyataan.

Penting: Harap hindari label seperti "pembohong" karena ini dapat memengaruhi cara pandang anak-anak di masa mendatang.


Tekankan bahwa mereka aman dan dicintai
Tangani anak yang lebih tua yang berbohong sedemikian rupa sehingga mereka tahu bahwa mereka aman dan dicintai. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan berfokus pada komunikasi dan konsekuensi daripada hukuman.

Bantu mereka memahami bahwa kebenaran itu penting dan berbohong itu tidak boleh. Anda dapat menggunakan skenario yang sesuai untuk ini, seperti: jika ayah berbohong kepada ibu, ibu akan merasa sakit hati, atau jika kamu tidak memberi tahu saya apa yang salah, saya tidak akan tahu bagaimana membantu kamu.

Alih-alih menghukum, dorong mereka untuk memikirkan solusi yang lebih dapat diterima dan kemudian beri mereka konsekuensi yang sesuai untuk berbohong.

Berikut contohnya:
Jika si kecil berbohong tentang membersihkan kamar mereka karena mereka ingin bermain, Anda dapat memberi tahu mereka, Kamu dapat meminta bantuan saya; dengan begitu, Kamu akan menyelesaikannya lebih cepat. Namun jangan lupa untuk menekankan bahwa berbohong itu tidak baik, sehingga mereka harus membantu Anda mencuci piring sebagai konsekuensinya.


Tinjau perilaku Anda
Dan terakhir, jika ada anak yang berbohong, tinjau kembali perilaku keluarga Anda di rumah.

Ingatlah bahwa anak-anak meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Jika mereka menyaksikan Anda berbohong tentang tidak pergi bekerja karena ada banyak hal yang harus dilakukan hari itu, itu akan mengirimkan pesan bahwa tidak apa-apa berbohong demi kenyamanan.

Pada akhirnya, orang tua adalah panutan terbesar bagi seorang anak. Jadi memimpin dengan memberi contoh adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah kebohongan dan mendorong pengungkapan kebenaran saat seorang anak tumbuh.
Tags