5 Bahan Berbahaya dalam Produk Bayi

duipee
Waspadai bahan yang berpotensi berbahaya pada produk bayi. Produk bayi sering dipasarkan sebagai produk yang aman — tetapi tidak semua produk seperti kelihatannya. Meskipun label bertuliskan “mild,” tear-free,” and “gentle”, apakah hal itu benar-benar membuatnya 100% aman? Sebagai orang tua atau pengasuh yang bertanggung jawab, selalu baca daftar bahan sebelum membeli dan menggunakan produk pada anak Anda. Berikut beberapa bahan yang harus diperhatikan.

5 Bahan Berbahaya Teratas dalam Produk Bayi


1: Phthalates


Apa itu ftalat? Ini adalah bahan kimia yang dikenal sebagai plasticizer, yang ditemukan di ratusan produk mulai dari mainan, deterjen, suku cadang mobil, dan produk kebersihan pribadi. Sementara ftalat ada dalam banyak produk, tidak ada cukup penelitian untuk menunjukkan efek kesehatannya pada bayi. Dalam sebuah penelitian, ftalat hadir dalam urin, menunjukkan bahwa ia memasuki tubuh dan bersirkulasi.

Periksa label untuk bahan-bahan seperti dibutylphthalate (DBP), dimethylphthalate (DMP), dan diethylphthalate (DEP). DEP adalah yang paling umum dan sering dimasukkan ke dalam wewangian. Beberapa penelitian laboratorium hewan yang menggunakan ftalat menunjukkan efek pada sistem reproduksi dan hormon. Meskipun penelitian lebih lanjut tentang topik ini masih diperlukan, sebaiknya hindari produk bayi dengan ftalat.

2: Bedak


Bedak adalah mineral lembut berwarna putih yang merupakan bahan utama di sebagian besar bedak bayi. Bedak bayi adalah barang rumah tangga yang umum dan penting untuk perawatan bayi, tetapi mungkin ada risiko potensial untuk kanker (terutama kanker ovarium). Ini karena bedak mungkin mengandung asbes, salah satu penyebab kanker. Bedak, mudah dihirup dan diserap.

Untungnya, asbes tidak umum saat ini. Bedak bayi yang tersedia di toko umumnya aman. Demi keamanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan secara teratur memeriksa dan melaporkan produk yang mengandung kontaminan tingkat tinggi seperti asbes dan timbal. Tetap waspada untuk setiap penarikan atau pemberitahuan terkait produk ini.

3: BPA


BPA adalah kependekan dari bisphenol A. Merupakan bahan kimia yang sering ditemukan dalam wadah plastik seperti botol air dan kemasan makanan. Meskipun bermanfaat, BPA bisa menjadi bahan berbahaya dalam produk bayi. Bahayanya terletak pada efek kesehatan potensial pada otak dan sistem saraf, terutama pada bayi dan janin yang sedang berkembang.

BPA dapat ditransfer dari wadah ke dalam produk atau makanan. Periksa kemasan untuk tulisan “bebas BPA” dan hindari plastik dengan simbol daur ulang dengan angka 3 atau 7. Hindari memanaskan wadah plastik di dalam microwave atau membiarkannya terkena panas, karena dapat meningkatkan jumlah BPA yang ditransfer .

4: Wewangian


Untuk alasan yang jelas, popok bayi jelas bukanlah hal yang berbau paling baik di dunia. Anda mungkin berpikir bahwa menutupi bau menggunakan parfum dan produk beraroma adalah ide yang bagus, tetapi ini lebih berbahaya daripada menjadi hal yang baik. Bahkan pada orang dewasa, produk yang mengandung pewangi dapat menimbulkan reaksi alergi (dermatitis kontak). Bayi memiliki kulit dan sistem kekebalan yang lebih halus, oleh karena itu efek bahan-bahan ini bisa lebih berbahaya.

Periksa label untuk memastikan tidak ada parfum atau wewangian sintetis. Contoh bahan ini termasuk benzenes, aldehydes, dan toluene. Pilih produk yang berlabel "bebas pewangi" daripada "tanpa pewangi". Produk tanpa pewangi masih mengandung bahan kimia yang memiliki aroma netral atau menutupi aroma lain, tetapi masih bisa berbahaya.

5: Formaldehida


Sementara yang terakhir dalam daftar ini, formaldehida adalah salah satu bahan kimia paling berbahaya di sini. Formaldehida umumnya ditemukan dalam produk industri, meskipun formaldehida dapat menjadi bahan dalam beberapa sampo dan sabun bayi. Contohnya termasuk disinfektan, kayu lapis, dan bahan isolasi. Selain itu, pembalsem menggunakannya untuk mengawetkan tubuh.

Bahaya utama bahan pelepas formaldehida adalah meningkatnya risiko kanker. Banyak pasien yang mengidap kanker ditemukan secara teratur terpapar formaldehida tingkat tinggi di tempat kerja. Meskipun ada penelitian yang kurang tentang efeknya pada bayi, yang terbaik adalah menghindari formaldehida sebanyak mungkin.

Singkatnya, bayi lebih sensitif terhadap paparan bahan kimia. Sayangnya, tidak seperti orang dewasa, bayi tidak dapat menghindari bahan kimia berbahaya sendirian. Di situlah orang tua dan pengasuh memainkan peran penting. Artikel ini merangkum beberapa bahan yang paling umum dan berbahaya dalam produk bayi yang harus Anda hindari. Jika bayi Anda pernah menggunakan produk apa pun dengan bahan-bahan ini dan mengalami reaksi yang merugikan, hubungi dokter atau dokter anak sesegera mungkin.
Tags